A Pengertian Strategi Pembelajaran Berbasis. Masalah Pada hakikatnya,program pembelajaran bertujuan tidak hanya memahami dan menguasai apa dan bagaimana sesuatu terjadi,tetapi membarikan pemahaman tentang “ mengapa hal itu terjadi”.Berpijak pada permasalahan tersebut,maka pembelajaran berbasis masalah sangat penting untuk diterapkan.Pada
STRATEGIPEMBELAJARAN PAI (teacher centered approach). Strategi Pembelajaran Strategi Pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien (Kemp dlm Wina Senjaya, 2008). J. R David, Wina Senjaya (2008) menyebutkan bahwa dalam strategi
STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM / PAI Disusun Guna Memenuhi Tugas UTS Mata Kulyah Ilmu Pendidikan Dosen Pengampu Mohammad Yasin Abidin, Disusun Oleh Siti Baroyah 2021115287 Klas A FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI PEKALONGAN 2017 KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. Yang telah memberikan kekuatan dan kemampuan, sehingga makalah yang berjudul” STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PAI” dapat terselesaikan. Shalawat serta salam semoga senanantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw, para sahabatnya, keluarganya, dan sekalian umatnya hingga akhir zaman. Tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada Bapak Mohammad Yasin Abidin, Selaku dosen pengampu mata kulyah Study Tokoh Pendidikan Islam yang telah memberikan tugas ini serta membantu memberikan motivasi dan masukan dalam penyusunan makalah ini, mungkin masih banyak kekuranganya. Oleh karena itu, penyusun berharap adanya kritik dan saran demi kesempurnaan. Semogam akalah ini bermanfaat. Aamin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pentingnya belajar strategi pembelajaran, di antaranya guru dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya,profesionalitas dan kredibilitas guru dengan baik, karena keterampilan mengajarnya tidak memadai. Padahal guru adalah sebagai salah satu unsur pendidik yang harus memiiki kemampuan memahami bagaimana peserta didik belajar dan kemampuan mengorganisasikan proses pembelajaran yang mampu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak peserta didik. untuk itu guru perlu menguasai hakekat dan konsep dasar belajar. Dengan demikian, guru mampu menerapkanya dalam kegatan pembelajaran, karena fungsi utama pembelajaran adalah memfasilitasi tumbuh dan berkembangnya belajar dalam diri peserta didik. B. Rumusan Masalah Apa yang dimaksud dengan strategi belajar mengajar? Apa saja komponen strategi pembelajaran? Bagaimana pengertian pembelajaran? Apa saja jenis-jenis strategi belajar mengajar? Apa saja manfaat dari strategi pengajaran? BAB II PEMBAHASAN Pengertian Strategi Belajar Mengajar Pembelajaran a. Setrategi belajar mengajar Istilah strategi pada mulanya digunakan dalam dunia kemiliteran. Strategi berasal dari bahasa yunani setrategos yang berarti jenderal atau panglima, sehingga setrategi diartikan sebagai ilmu kejendralan atau ilmu kepanglimaan. Secara umum setrategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar baluan Negara untuk bertindak dalam usaha mencapai saran yang telah di tentukan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia setrategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai khusus yang diinginkan. Joni 1993 berpendapat bahwa yang dimaksudkan setrategi adalah suatu prosedur yang digunakan untuk memberikan sarana yanf konduktif kepada siswa dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.[1] Ada empat setrategi dasar dalam pembelajara yang meliputi hal-hal berikut Mengidentifikasikan serta menetapkan spesifikasi dan kualitas perubahan tingkah laku dan keperibadian anak didik sebagaimana yang telah diharapan. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat. Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar mengajar yang di anggap paling tepat dan efektif. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar.[2] b. Strategi Pengajaran Setrategi pengejaran terdiri atas metode dan teknik atau prosedur yang mnjamin siswa mencapai tujuan . setrategi pengajaran lebih luas dari pada metode atu teknik pengajaran merupakan bagian dari strategi pengajaran. Strategi pengajaran lebih luas dari pada metode atau teknik pengajaran merupakan bagian dari strategi pengajaran c. Pengertian Belajar Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang scara keseluruhan, sebagai hasil pengalamanya senndiri dalam interaksi dengan lingkuganya Slameto, 20032. Perubahan itu bersifat relatifkonstan dan berbekas, dalam kaitan ini, proses belajar dan perubahan merupakan bukti hasil yang diproses. Belajar berarti mengakibatkan perubahan yang terjadi dalam diri seeorang menyangkut tindakan secara psikis dan psikoogis dirinya. Belajar tidak hanya mempelajari mata pelajaran, tetapi juga penyusunan, kebiasaan, presepsi, kesenangan atau minat, pemnyesuaian sosial, bermacam-macam keterampilan lain, dan cita-cita.[3] Beberapa ciri belajar seperti dikutip oleh Darsono 200030 adalah sebagai berikut Belajar dilakukan dengan sadar dan mempunyai tujuan. Tujuan ini digunakan sebagai arah kegiatan, sekaligus tolak uur keberhasilan blajar. Belajar merupakan pengalaman sendiri tidak dapa di wakilkan kepada orang lain. Jadi belajar bersifat individual. Belajar merupakan proses interaksi antara individu dan lingkunganya. Belajar mengakibatkan terjadinya perubahan pada diri orang yang belajar. Perubahan tersebut bersifat integral, artinya perubahan dalam aspek kognitif, dan psikomotorik yang terpisahkan satu dengan lainya.[4] d. Klasifikasi Strategi Belajar Mengajar Menurut Tabrani, terdapat berbagai masalah sehubungan dengan setrategi belajar mengajar yang secara kseluruhan di klasifikasikan sebagai berikut Konsep dasar satrategi belajar mengajar Konsep dasar startegi bewlajar mengajar meliputi Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tigkah laku, Menentukan pilihan berkenaan dengan pendekatan terhadap masalah belajar mengajar Memilih prosedur dan teknik belajar-mengajar, Menerapkan norma dan kriteria keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Sasaran kegiatan belajar Sasaran itu harus di terjemahkan kedalan ciri-ciri perilaku keperibadian yang tambah. Pada tingkat sasaran atau tujuan universal, manusia yang diidamkan emiliki kualifikasi Pengembangan bakat secara optimal. Hubungan antara manusia. Efesiensi ekonomi. Tanggung jawab selaku warga negara. Belajar mengajar sebagai suatu sistem. Belajar mengajar sebagai suatu sistem Belajar mengajar sebagi suatu sistem intruksional mengacu kepada pengertian sebagai seperangkat komponen yang saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan. Selaku sistem, belajar-mengajar meliputi suatu komponen, antara lain tujuan, baha, siswa, guru, metode, situasi, dan evaluasi. Hakikat proses belajar mengajar sebagai suatu sistem Belajar merupaan proses perubahan perilaku berkat pengalamn dan latihan. Artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme, atau peribadi.[5] Intering behavior siswa Ada tiga dimensi entering behavior yang perlu diketahui guru Batas-batas ruang lingkup materi pengetahuan yang telah dimiliki dan di kuasai ole siswa. Tingkatan tahaan materi pengetahuan, terutama kawasan pola-pola sebutan atau kemampuan yang telah dimiliki siwa. Kesiapan dan kematangan fungsi psikofisik. Implementasi belajar-mengajar Implementasi belajar meliputi, perencanaan intruksional yaitu alat atau media untuk mengarahkan kegiatan-kegiatan organisasi belajar. 2. Komponen-Komponen Strategi Pembelaran Sebagai suatu sistem tentu saja kegiatan belajar mengajar mengandung sejumlah komponen yang meliputu tujuan, bahan pelajaran kegiatan belajar, mengajar, metode, alat dan sumber, serta evaluasi, penjelasan dari setiap komponen tersebut adalah sebagai berikut Tujuan Tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan atau suatu kegiatan. Tujuan secara eksplisit di upayakan melalui kegiiatan pembelajaran instructional effect biasanya berupa pengetahuan dan keterampilan atau sikap yang dirumuskan secara eksplisit dalam tujuan pembelajaran Bahan pelajaran Bahan pelajaran adalah subtansi yang akan disampaikan dalam proses belajar mengajar tidak akan berjalan, karena itu guru yang akan mengajari pasti memiliki dan menguasai bahan pelajaran yang akab disampaikan pada anak didik, bahan salah satu sumber bagi anak didik. Kegiatan belajar mengajar Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan segala sesuatu yang telah diprogamkan akan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar., guru dan anak didik terlibat dalam sebuah interaksi dengan bahan pelajaran sebagai mediumnya. Metode Metode adalah suatu cara yang di pergunakan untuk mencapai tujuan tyang telah diciptakan dalam kegiatan belajar mengajar metode diperlukan oleh guru dan penggunaanya berfariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran selesai. Alat Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Sebagai segala esuatu yang dapat digunakan dalam mencapai tujuan pengajaran, alat mempunyai fungsi, yaitu Alat sebagai perlengkapan Alat sebagai pembantu dan mempermudah usaha dalam mencapai tujuan Alat sebagai tujuan[6] Sumber pelajaran Yang dimaksud dengan sumber-sumber bahan dan belajar adalah sebagai sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaran terdapat atau asal-usul pelajaran seseorang, dengan demikian sumber belajar itu merupakan bahan atau materi untuk menambah ilmu pengetahuan, seperti Buku atau perpustakaan media masaa majalah, surat kabar, radio, tv dll dalam lingkungan, alat pengajaran buku pelajaran, peta, gambar, kaset, papan tulis, kapur, spidol dan lain-lain Evaluasi Evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan data seluas-luasnya sedalam-dalamnya yang bersangkutan dengan kesetabilitas sisiwa guna mengetahui sebab akibat dan hasil belajar siswa dapat mendorong dan mengembangkan kemampuan belajar.[7] Pengertian Pembelajaran Pembelajaran adalah prosese interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang meliuti guru dan siswa yang saling bertukar informasi. Dengan kata lain, pengertian pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.[8] Tujuan pembelajaran adalah pernyataan mengenai keterampilan atau konsep yang diharapkandapat dikuasai oleh peserta didik padaakhir periode pembelajaran Slavin, 1994. Tujuan pembelajaran merupakan arah yang hendak dituju dari rangkaian aktifitas yang dilakukan dalam proses pembeljaran tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentk perilaku yang diharoakn terjadi, dimiliki atau dikuasai siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran tertentu.[9] Jenis-jenis strategi belajar mengajar Strategi belajar mengajar berpusat pada guru dapat di kelompokkan dalam beberapa jenis, tergantung dari segiapa kita mengelompokkanya. Ada strategi belajar mengajar yang dikelompokkan berdasarkan komponen yang mendapat tekanan dalam program pengajaran seperti yang telah disebutkan sebelumya. Dalam hal ini dikenal ada tiga macam strategi belajar mengajar, diantaranya yaitu Strategi belajar mengajar yang berpusat pada guru Strategi belajar mengajaryang berpusat pada peserta didik. Strategi belajar mengajar yang berpusat pada mata pelajaran. Dilihat dari kegiatan pengolahan pesan atau materi, maka strategi belajar, mengajar, dapat dibedakan menjadi dua Strategi belajar mengajar ekspositori dimana guru mengolah secara tuntas pesan atau materis ebelum disampaikan sikelas sehingga peserta didik tinggal menerima saja Strtegi belajar mengajar heuristik atau kuriostik, dimsns peserta didik mengolah senidri pesan atau materi. Strategi belajar mengajar dapat pula dilihat dari cara pengolahan atau memproses pesan atau materi. Dari segi ini, strategi belajar mengajar dapat dibedaka dalam dua jenis, yaitu Strategi belajar mengajar deduksi, yaitu pesan yang diolah, dan hal-hal yang abstrak kepada hal yang konkret, dari konsep-konsep yang abstrak kpada contoh-cotoh yang konkret. Strategi belajar mengajar induksi yaitu pengolahan pesan yang dimulai dari hal-hal yang khusu menuju kepada yng umum dari peristiwa-peristiwa yang bersifat individual menuu kepada generalisasi, dari engalam-pengalam empiris yang individual menuju konsep-konsep yang bersifat umum.[10] 5. Manfaat Strategi pengajaran Manfaat Strategi Pengajaran Bagi Siswa Siswa terbiasa belajar dengan perencanaan yang disesuaikan dengan kemampuan diri sendidri Siswa memiliki engalaman yang berbeda-beda dengan temanya, meski ada juga pengalaman belajar yang sama Siswa dapat memacu prestasi belajar berdasarkan kecepatan belajarnya sendiri secara optimal Terjadi persaingan yang sehat dalam mencapai hasil belajar yang efektif dan efesien Manfaat strategi pengajaran bagi guru Guru dapat mengelola proses pembelajaran untuk mencapai hasil yang efektif dan efesien Guru dapat mengontrol kemampuan siswa secara teratur Guru apat mengetahui bobot soal yang dipelajari siswa. ketika siswa mengalami kesulitan, misalnya dengan memberikan teknik pengorganisasian materi yang dipelajari siswa, atau teknik belajar yang lain Guru dapat membuat peta kemampuan siswa, sehingga dapat dipakai sebagai bahan analisis BAB III PENUTUP Simpulan Stategi pengajaran terdiri atas metode dan teknik atau prosedur yang menjamin siswa mencapai tujuan. Strategi pengajaran lebih luas dari pada metode atau teknik pengajaran merpakan bagian dari strategi pengajaran. Peranan strategi pengajaran lebih penting apabila guru mengajar siswa yang berbeda dari segi kemampuan Belajar adalah suatu proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang meliuti guru dan siswa yang saling bertukar informasi. Dengan kata lain, pengertian pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. DAFTAR PUSTAKA Bahri, Saiful. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta PT. Rineka Cipta Bhahri, saiful. 2014. Strategi Belajar Mengajar. jakarta Rineka Cipta Hamdani .2013. Strategi belajar Mengajar. Bandung Cv Pustaka Setia Gulo, W. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta PT Grasindo Slameti. 20003. Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta PT. Rineka Cipta [1] Saiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta PT. Rineka Cipta, 2013, hlm. 5 [2] Saiful Bahri, Ibid., [3] Slameti, Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta PT. Rineka Cipta, 2003, hlm. 4 [4] Saiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta Rineka Cipta, 2003, hlm. 8 [5] Saiful Bahri, Ibid., hlm. 29 [6] Hamdani , Strategi belajar Mengajar, Bandung Cv Pustaka Seta, 2013, hlm. 48 [7] Saiful Bhahri, Strategi Belajar Mengajar, jakarta Rineka Cipta, 2014, hlm 50 [8] W Gulo, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta PT Grasindo, 2002 , hlm. 11 [9] W Gulo, ibid., hlm. 13 [10] Slameto, log. cit., hlm. 5 in Abidin, STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM / PAI Disusun Guna Memenuhi Tugas UTS Mata Kulyah Ilmu Pendidikan Dosen Pengampu Mohammad Yasin Abidin, Disusun Oleh Siti Baroyah 2021115287 Klas A FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI PEKALONGAN 2017 KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. Yang telah memberikan kekuatan dan kemampuan, sehingga makalah yang berjudul” STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PAI” dapat terselesaikan. Shalawat serta salam semoga senanantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw, para sahabatnya, keluarganya, dan sekalian umatnya hingga akhir zaman. Tidak lupa penyusun STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM / PAI Disusun Guna Memenuhi Tugas UTS Mata Kulyah Ilmu Pendidikan Dosen Pengampu Mohammad Yasin Abidin, Disusun Oleh Siti Baroyah 2021115287 Klas A FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI PEKALONGAN 2017 KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. Yang telah memberikan kekuatan dan kemampuan, sehingga makalah yang berjudul” STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PAI” dapat terselesaikan. Shalawat serta salam semoga senanantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw, para sahabatnya, keluarganya, dan sekalian umatnya hingga akhir zaman. Tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada Bapak Mohammad Yasin Abidin, Selaku dosen pengampu mata kulyah Study Tokoh Pendidikan Islam yang telah memberikan tugas ini serta membantu memberikan motivasi dan masukan dalam penyusunan makalah ini, mungkin masih banyak kekuranganya. Oleh karena itu, penyusun berharap adanya kritik dan saran demi kesempurnaan. Semogam akalah ini bermanfaat. Aamin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pentingnya belajar strategi pembelajaran, di antaranya guru dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya,profesionalitas dan kredibilitas guru dengan baik, karena keterampilan mengajarnya tidak memadai. Padahal guru adalah sebagai salah satu unsur pendidik yang harus memiiki kemampuan memahami bagaimana peserta didik belajar dan kemampuan mengorganisasikan proses pembelajaran yang mampu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak peserta didik. untuk itu guru perlu menguasai hakekat dan konsep dasar belajar. Dengan demikian, guru mampu menerapkanya dalam kegatan pembelajaran, karena fungsi utama pembelajaran adalah memfasilitasi tumbuh dan berkembangnya belajar dalam diri peserta didik. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan strategi belajar mengajar? 2. Apa saja komponen strategi pembelajaran? 3. Bagaimana pengertian pembelajaran? 4. Apa saja jenis-jenis strategi belajar mengajar? 5. Apa saja manfaat dari strategi pengajaran? BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Strategi Belajar Mengajar Pembelajaran a. Setrategi belajar mengajar Istilah strategi pada mulanya digunakan dalam dunia kemiliteran. Strategi berasal dari bahasa yunani setrategos yang berarti jenderal atau panglima, sehingga setrategi diartikan sebagai ilmu kejendralan atau ilmu kepanglimaan. Secara umum setrategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar baluan Negara untuk bertindak dalam usaha mencapai saran yang telah di tentukan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia setrategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai khusus yang diinginkan. Joni 1993 berpendapat bahwa yang dimaksudkan setrategi adalah suatu prosedur yang digunakan untuk memberikan sarana yanf konduktif kepada siswa dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Ada empat setrategi dasar dalam pembelajara yang meliputi hal-hal berikut 1 Mengidentifikasikan serta menetapkan spesifikasi dan kualitas perubahan tingkah laku dan keperibadian anak didik sebagaimana yang telah diharapan. 2 Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat. 3 Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar mengajar yang di anggap paling tepat dan efektif. 4 Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar. b. Startegi Pengajaran Setrategi pengejaran terdiri atas metode dan teknik atau prosedur yang mnjamin siswa mencapai tujuan . setrategi pengajaran lebih luas dari pada metode atu teknik pengajaran merupakan bagian dari strategi pengajaran. Strategi pengajaran lebih luas dari pada metode atau teknik pengajaran merupakan bagian dari strategi pengajaran c. Pengertian Belajar Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang scara keseluruhan, sebagai hasil pengalamanya senndiri dalam interaksi dengan lingkuganya Slameto, 20032. Perubahan itu bersifat relatifkonstan dan berbekas, dalam kaitan ini, proses belajar dan perubahan merupakan bukti hasil yang diproses. Belajar berarti mengakibatkan perubahan yang terjadi dalam diri seeorang menyangkut tindakan secara psikis dan psikoogis dirinya. Belajar tidak hanya mempelajari mata pelajaran, tetapi juga penyusunan, kebiasaan, presepsi, kesenangan atau minat, pemnyesuaian sosial, bermacam-macam keterampilan lain, dan cita-cita. Beberapa ciri belajar seperti dikutip oleh Darsono 200030 adalah sebagai berikut 1 Belajar dilakukan dengan sadar dan mempunyai tujuan. Tujuan ini digunakan sebagai arah kegiatan, sekaligus tolak uur keberhasilan blajar. 2 Belajar merupakan pengalaman sendiri tidak dapa di wakilkan kepada orang lain. Jadi belajar bersifat individual. 3 Belajar merupakan proses interaksi antara individu dan lingkunganya. 4 Belajar mengakibatkan terjadinya perubahan pada diri orang yang belajar. Perubahan tersebut bersifat integral, artinya perubahan dalam aspek kognitif, dan psikomotorik yang terpisahkan satu dengan lainya. d. Klasifikasi Strategi Belajar Mengajar Menurut Tabrani, terdapat berbagai masalah sehubungan dengan setrategi belajar mengajar yang secara kseluruhan di klasifikasikan sebagai berikut 1 Konsep dasar satrategi belajar mengajar Konsep dasar startegi bewlajar mengajar meliputi a Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tigkah laku, b Menentukan pilihan berkenaan dengan pendekatan terhadap masalah belajar mengajar c Memilih prosedur dan teknik belajar-mengajar, d Menerapkan norma dan kriteria keberhasilan kegiatan belajar mengajar. 2 Sasaran kegiatan belajar Sasaran itu harus di terjemahkan kedalan ciri-ciri perilaku keperibadian yang tambah. Pada tingkat sasaran atau tujuan universal, manusia yang diidamkan emiliki kualifikasi a Pengembangan bakat secara optimal. b Hubungan antara manusia. c Efesiensi ekonomi. d Tanggung jawab selaku warga negara. e Belajar mengajar sebagai suatu sistem. 3 Belajar mengajar sebagai suatu sistem Belajar mengajar sebagi suatu sistem intruksional mengacu kepada pengertian sebagai seperangkat komponen yang saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan. Selaku sistem, belajar-mengajar meliputi suatu komponen, antara lain tujuan, baha, siswa, guru, metode, situasi, dan evaluasi. 4 Hakikat proses belajar mengajar sebagai suatu sistem Belajar merupaan proses perubahan perilaku berkat pengalamn dan latihan. Artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme, atau peribadi. 5 Intering behavior siswa Ada tiga dimensi entering behavior yang perlu diketahui guru a Batas-batas ruang lingkup materi pengetahuan yang telah dimiliki dan di kuasai ole siswa. b Tingkatan tahaan materi pengetahuan, terutama kawasan pola-pola sebutan atau kemampuan yang telah dimiliki siwa. c Kesiapan dan kematangan fungsi psikofisik. 6 Implementasi belajar-mengajar Implementasi belajar meliputi, perencanaan intruksional yaitu alat atau media untuk mengarahkan kegiatan-kegiatan organisasi belajar. 2. Komponen-Komponen Strategi Pembelaran Sebagai suatu sistem tentu saja kegiatan belajar mengajar mengandung sejumlah komponen yang meliputu tujuan, bahan pelajaran kegiatan belajar, mengajar, metode, alat dan sumber, serta evaluasi, penjelasan dari setiap komponen tersebut adalah sebagai berikut a. Tujuan Tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan atau suatu kegiatan. Tujuan secara eksplisit di upayakan melalui kegiiatan pembelajaran instructional effect biasanya berupa pengetahuan dan keterampilan atau sikap yang dirumuskan secara eksplisit dalam tujuan pembelajaran b. Bahan pelajaran Bahan pelajaran adalah subtansi yang akan disampaikan dalam proses belajar mengajar tidak akan berjalan, karena itu guru yang akan mengajari pasti memiliki dan menguasai bahan pelajaran yang akab disampaikan pada anak didik, bahan salah satu sumber bagi anak didik. c. Kegiatan belajar mengajar Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan segala sesuatu yang telah diprogamkan akan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar., guru dan anak didik terlibat dalam sebuah interaksi dengan bahan pelajaran sebagai mediumnya. d. Metode Metode adalah suatu cara yang di pergunakan untuk mencapai tujuan tyang telah diciptakan dalam kegiatan belajar mengajar metode diperlukan oleh guru dan penggunaanya berfariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran selesai. e. Alat Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Sebagai segala esuatu yang dapat digunakan dalam mencapai tujuan pengajaran, alat mempunyai fungsi, yaitu 1 Alat sebagai perlengkapan 2 Alat sebagai pembantu dan mempermudah usaha dalam mencapai tujuan 3 Alat sebagai tujuan f. Sumber pelajaran Yang dimaksud dengan sumber-sumber bahan dan belajar adalah sebagai sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaran terdapat atau asal-usul pelajaran seseorang, dengan demikian sumber belajar itu merupakan bahan atau materi untuk menambah ilmu pengetahuan, seperti 1 Buku atau perpustakaan 2 media masaa majalah, surat kabar, radio, tv dll 3 dalam lingkungan, alat pengajaran buku pelajaran, peta, gambar, kaset, papan tulis, kapur, spidol dan lain-lain g. Evaluasi Evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan data seluas-luasnya sedalam-dalamnya yang bersangkutan dengan kesetabilitas sisiwa guna mengetahui sebab akibat dan hasil belajar siswa dapat mendorong dan mengembangkan kemampuan belajar. 3. Pengertian Pembelajaran Pembelajaran adalah prosese interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang meliuti guru dan siswa yang saling bertukar informasi. Dengan kata lain, pengertian pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Tujuan pembelajaran adalah pernyataan mengenai keterampilan atau konsep yang diharapkandapat dikuasai oleh peserta didik padaakhir periode pembelajaran Slavin, 1994. Tujuan pembelajaran merupakan arah yang hendak dituju dari rangkaian aktifitas yang dilakukan dalam proses pembeljaran tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentk perilaku yang diharoakn terjadi, dimiliki atau dikuasai siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran tertentu. 4. Jenis-jenis strategi belajar mengajar Strategi belajar mengajar berpusat pada guru dapat di kelompokkan dalam beberapa jenis, tergantung dari segiapa kita mengelompokkanya. Ada strategi belajar mengajar yang dikelompokkan berdasarkan komponen yang mendapat tekanan dalam program pengajaran seperti yang telah disebutkan sebelumya. Dalam hal ini dikenal ada tiga macam strategi belajar mengajar, diantaranya yaitu a Strategi belajar mengajar yang berpusat pada guru b Strategi belajar mengajaryang berpusat pada peserta didik. c Strategi belajar mengajar yang berpusat pada mata pelajaran. Dilihat dari kegiatan pengolahan pesan atau materi, maka strategi belajar, mengajar, dapat dibedakan menjadi dua a Strategi belajar mengajar ekspositori dimana guru mengolah secara tuntas pesan atau materis ebelum disampaikan sikelas sehingga peserta didik tinggal menerima saja b Strtegi belajar mengajar heuristik atau kuriostik, dimsns peserta didik mengolah senidri pesan atau materi. Strategi belajar mengajar dapat pula dilihat dari cara pengolahan atau memproses pesan atau materi. Dari segi ini, strategi belajar mengajar dapat dibedaka dalam dua jenis, yaitu a Strategi belajar mengajar deduksi, yaitu pesan yang diolah, dan hal-hal yang abstrak kepada hal yang konkret, dari konsep-konsep yang abstrak kpada contoh-cotoh yang konkret. b Strategi belajar mengajar induksi yaitu pengolahan pesan yang dimulai dari hal-hal yang khusu menuju kepada yng umum dari peristiwa-peristiwa yang bersifat individual menuu kepada generalisasi, dari engalam-pengalam empiris yang individual menuju konsep-konsep yang bersifat umum. 5. Manfaat Strategi pengajaran a Manfaat Strategi Pengajaran Bagi Siswa 1 Siswa terbiasa belajar dengan perencanaan yang disesuaikan dengan kemampuan diri sendidri 2 Siswa memiliki engalaman yang berbeda-beda dengan temanya, meski ada juga pengalaman belajar yang sama 3 Siswa dapat memacu prestasi belajar berdasarkan kecepatan belajarnya sendiri secara optimal 4 Terjadi persaingan yang sehat dalam mencapai hasil belajar yang efektif dan efesien b Manfaat strategi pengajaran bagi guru 1 Guru dapat mengelola proses pembelajaran untuk mencapai hasil yang efektif dan efesien 2 Guru dapat mengontrol kemampuan siswa secara teratur 3 Guru apat mengetahui bobot soal yang dipelajari siswa. ketika siswa mengalami kesulitan, misalnya dengan memberikan teknik pengorganisasian materi yang dipelajari siswa, atau teknik belajar yang lain 4 Guru dapat membuat peta kemampuan siswa, sehingga dapat dipakai sebagai bahan analisis BAB III PENUTUP Simpulan Stategi pengajaran terdiri atas metode dan teknik atau prosedur yang menjamin siswa mencapai tujuan. Strategi pengajaran lebih luas dari pada metode atau teknik pengajaran merpakan bagian dari strategi pengajaran. Peranan strategi pengajaran lebih penting apabila guru mengajar siswa yang berbeda dari segi kemampuan Belajar adalah suatu proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang meliuti guru dan siswa yang saling bertukar informasi. Dengan kata lain, pengertian pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. DAFTAR PUSTAKA Bahri, Saiful. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta PT. Rineka Cipta Bhahri, saiful. 2014. Strategi Belajar Mengajar. jakarta Rineka Cipta Hamdani .2013. Strategi belajar Mengajar. Bandung Cv Pustaka Setia Gulo, W. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta PT Grasindo Slameti. 20003. Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta PT. Rineka Cipta mengucapkan STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM / PAI Disusun Guna Memenuhi Tugas UTS Mata Kulyah Ilmu Pendidikan Dosen Pengampu Mohammad Yasin Abidin, Disusun Oleh Siti Baroyah 2021115287 Klas A FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI PEKALONGAN 2017 KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. Yang telah memberikan kekuatan dan kemampuan, sehingga makalah yang berjudul” STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PAI” dapat terselesaikan. Shalawat serta salam semoga senanantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw, para sahabatnya, keluarganya, dan sekalian umatnya hingga akhir zaman. Tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada Bapak Mohammad Yasin Abidin, Selaku dosen pengampu mata kulyah Study Tokoh Pendidikan Islam yang telah memberikan tugas ini serta membantu memberikan motivasi dan masukan dalam penyusunan makalah ini, mungkin masih banyak kekuranganya. Oleh karena itu, penyusun berharap adanya kritik dan saran demi kesempurnaan. Semogam akalah ini bermanfaat. Aamin BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pentingnya belajar strategi pembelajaran, di antaranya guru dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya,profesionalitas dan kredibilitas guru dengan baik, karena keterampilan mengajarnya tidak memadai. Padahal guru adalah sebagai salah satu unsur pendidik yang harus memiiki kemampuan memahami bagaimana peserta didik belajar dan kemampuan mengorganisasikan proses pembelajaran yang mampu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak peserta didik. untuk itu guru perlu menguasai hakekat dan konsep dasar belajar. Dengan demikian, guru mampu menerapkanya dalam kegatan pembelajaran, karena fungsi utama pembelajaran adalah memfasilitasi tumbuh dan berkembangnya belajar dalam diri peserta didik. Rumusan Masalah Apa yang dimaksud dengan strategi belajar mengajar? Apa saja komponen strategi pembelajaran? Bagaimana pengertian pembelajaran? Apa saja jenis-jenis strategi belajar mengajar? Apa saja manfaat dari strategi pengajaran? BAB II PEMBAHASAN Pengertian Strategi Belajar Mengajar Pembelajaran Setrategi belajar mengajar Istilah strategi pada mulanya digunakan dalam dunia kemiliteran. Strategi berasal dari bahasa yunani setrategos yang berarti jenderal atau panglima, sehingga setrategi diartikan sebagai ilmu kejendralan atau ilmu kepanglimaan. Secara umum setrategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar baluan Negara untuk bertindak dalam usaha mencapai saran yang telah di tentukan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia setrategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai khusus yang diinginkan. Joni 1993 berpendapat bahwa yang dimaksudkan setrategi adalah suatu prosedur yang digunakan untuk memberikan sarana yanf konduktif kepada siswa dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.[1] Ada empat setrategi dasar dalam pembelajara yang meliputi hal-hal berikut Mengidentifikasikan serta menetapkan spesifikasi dan kualitas perubahan tingkah laku dan keperibadian anak didik sebagaimana yang telah diharapan. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat. Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar mengajar yang di anggap paling tepat dan efektif. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar.[2] Startegi Pengajaran Setrategi pengejaran terdiri atas metode dan teknik atau prosedur yang mnjamin siswa mencapai tujuan . setrategi pengajaran lebih luas dari pada metode atu teknik pengajaran merupakan bagian dari strategi pengajaran. Strategi pengajaran lebih luas dari pada metode atau teknik pengajaran merupakan bagian dari strategi pengajaran Pengertian Belajar Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang scara keseluruhan, sebagai hasil pengalamanya senndiri dalam interaksi dengan lingkuganya Slameto, 20032. Perubahan itu bersifat relatifkonstan dan berbekas, dalam kaitan ini, proses belajar dan perubahan merupakan bukti hasil yang diproses. Belajar berarti mengakibatkan perubahan yang terjadi dalam diri seeorang menyangkut tindakan secara psikis dan psikoogis dirinya. Belajar tidak hanya mempelajari mata pelajaran, tetapi juga penyusunan, kebiasaan, presepsi, kesenangan atau minat, pemnyesuaian sosial, bermacam-macam keterampilan lain, dan cita-cita.[3] Beberapa ciri belajar seperti dikutip oleh Darsono 200030 adalah sebagai berikut Belajar dilakukan dengan sadar dan mempunyai tujuan. Tujuan ini digunakan sebagai arah kegiatan, sekaligus tolak uur keberhasilan blajar. Belajar merupakan pengalaman sendiri tidak dapa di wakilkan kepada orang lain. Jadi belajar bersifat individual. Belajar merupakan proses interaksi antara individu dan lingkunganya. Belajar mengakibatkan terjadinya perubahan pada diri orang yang belajar. Perubahan tersebut bersifat integral, artinya perubahan dalam aspek kognitif, dan psikomotorik yang terpisahkan satu dengan lainya.[4] Klasifikasi Strategi Belajar Mengajar Menurut Tabrani, terdapat berbagai masalah sehubungan dengan setrategi belajar mengajar yang secara kseluruhan di klasifikasikan sebagai berikut Konsep dasar satrategi belajar mengajar Konsep dasar startegi bewlajar mengajar meliputi Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tigkah laku, Menentukan pilihan berkenaan dengan pendekatan terhadap masalah belajar mengajar Memilih prosedur dan teknik belajar-mengajar, Menerapkan norma dan kriteria keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Sasaran kegiatan belajar Sasaran itu harus di terjemahkan kedalan ciri-ciri perilaku keperibadian yang tambah. Pada tingkat sasaran atau tujuan universal, manusia yang diidamkan emiliki kualifikasi Pengembangan bakat secara optimal. Hubungan antara manusia. Efesiensi ekonomi. Tanggung jawab selaku warga negara. Belajar mengajar sebagai suatu sistem. Belajar mengajar sebagai suatu sistem Belajar mengajar sebagi suatu sistem intruksional mengacu kepada pengertian sebagai seperangkat komponen yang saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan. Selaku sistem, belajar-mengajar meliputi suatu komponen, antara lain tujuan, baha, siswa, guru, metode, situasi, dan evaluasi. Hakikat proses belajar mengajar sebagai suatu sistem Belajar merupaan proses perubahan perilaku berkat pengalamn dan latihan. Artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme, atau peribadi.[5] Intering behavior siswa Ada tiga dimensi entering behavior yang perlu diketahui guru Batas-batas ruang lingkup materi pengetahuan yang telah dimiliki dan di kuasai ole siswa. Tingkatan tahaan materi pengetahuan, terutama kawasan pola-pola sebutan atau kemampuan yang telah dimiliki siwa. Kesiapan dan kematangan fungsi psikofisik. Implementasi belajar-mengajar Implementasi belajar meliputi, perencanaan intruksional yaitu alat atau media untuk mengarahkan kegiatan-kegiatan organisasi belajar. Komponen-Komponen Strategi Pembelaran Sebagai suatu sistem tentu saja kegiatan belajar mengajar mengandung sejumlah komponen yang meliputu tujuan, bahan pelajaran kegiatan belajar, mengajar, metode, alat dan sumber, serta evaluasi, penjelasan dari setiap komponen tersebut adalah sebagai berikut Tujuan Tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan atau suatu kegiatan. Tujuan secara eksplisit di upayakan melalui kegiiatan pembelajaran instructional effect biasanya berupa pengetahuan dan keterampilan atau sikap yang dirumuskan secara eksplisit dalam tujuan pembelajaran Bahan pelajaran Bahan pelajaran adalah subtansi yang akan disampaikan dalam proses belajar mengajar tidak akan berjalan, karena itu guru yang akan mengajari pasti memiliki dan menguasai bahan pelajaran yang akab disampaikan pada anak didik, bahan salah satu sumber bagi anak didik. Kegiatan belajar mengajar Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan segala sesuatu yang telah diprogamkan akan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar., guru dan anak didik terlibat dalam sebuah interaksi dengan bahan pelajaran sebagai mediumnya. Metode Metode adalah suatu cara yang di pergunakan untuk mencapai tujuan tyang telah diciptakan dalam kegiatan belajar mengajar metode diperlukan oleh guru dan penggunaanya berfariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran selesai. Alat Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Sebagai segala esuatu yang dapat digunakan dalam mencapai tujuan pengajaran, alat mempunyai fungsi, yaitu Alat sebagai perlengkapan Alat sebagai pembantu dan mempermudah usaha dalam mencapai tujuan Alat sebagai tujuan[6] Sumber pelajaran Yang dimaksud dengan sumber-sumber bahan dan belajar adalah sebagai sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaran terdapat atau asal-usul pelajaran seseorang, dengan demikian sumber belajar itu merupakan bahan atau materi untuk menambah ilmu pengetahuan, seperti Buku atau perpustakaan media masaa majalah, surat kabar, radio, tv dll dalam lingkungan, alat pengajaran buku pelajaran, peta, gambar, kaset, papan tulis, kapur, spidol dan lain-lain Evaluasi Evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan data seluas-luasnya sedalam-dalamnya yang bersangkutan dengan kesetabilitas sisiwa guna mengetahui sebab akibat dan hasil belajar siswa dapat mendorong dan mengembangkan kemampuan belajar.[7] Pengertian Pembelajaran Pembelajaran adalah prosese interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang meliuti guru dan siswa yang saling bertukar informasi. Dengan kata lain, pengertian pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.[8] Tujuan pembelajaran adalah pernyataan mengenai keterampilan atau konsep yang diharapkandapat dikuasai oleh peserta didik padaakhir periode pembelajaran Slavin, 1994. Tujuan pembelajaran merupakan arah yang hendak dituju dari rangkaian aktifitas yang dilakukan dalam proses pembeljaran tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentk perilaku yang diharoakn terjadi, dimiliki atau dikuasai siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran tertentu.[9] Jenis-jenis strategi belajar mengajar Strategi belajar mengajar berpusat pada guru dapat di kelompokkan dalam beberapa jenis, tergantung dari segiapa kita mengelompokkanya. Ada strategi belajar mengajar yang dikelompokkan berdasarkan komponen yang mendapat tekanan dalam program pengajaran seperti yang telah disebutkan sebelumya. Dalam hal ini dikenal ada tiga macam strategi belajar mengajar, diantaranya yaitu Strategi belajar mengajar yang berpusat pada guru Strategi belajar mengajaryang berpusat pada peserta didik. Strategi belajar mengajar yang berpusat pada mata pelajaran. Dilihat dari kegiatan pengolahan pesan atau materi, maka strategi belajar, mengajar, dapat dibedakan menjadi dua Strategi belajar mengajar ekspositori dimana guru mengolah secara tuntas pesan atau materis ebelum disampaikan sikelas sehingga peserta didik tinggal menerima saja Strtegi belajar mengajar heuristik atau kuriostik, dimsns peserta didik mengolah senidri pesan atau materi. Strategi belajar mengajar dapat pula dilihat dari cara pengolahan atau memproses pesan atau materi. Dari segi ini, strategi belajar mengajar dapat dibedaka dalam dua jenis, yaitu Strategi belajar mengajar deduksi, yaitu pesan yang diolah, dan hal-hal yang abstrak kepada hal yang konkret, dari konsep-konsep yang abstrak kpada contoh-cotoh yang konkret. Strategi belajar mengajar induksi yaitu pengolahan pesan yang dimulai dari hal-hal yang khusu menuju kepada yng umum dari peristiwa-peristiwa yang bersifat individual menuu kepada generalisasi, dari engalam-pengalam empiris yang individual menuju konsep-konsep yang bersifat umum.[10] Manfaat Strategi pengajaran Manfaat Strategi Pengajaran Bagi Siswa Siswa terbiasa belajar dengan perencanaan yang disesuaikan dengan kemampuan diri sendidri Siswa memiliki engalaman yang berbeda-beda dengan temanya, meski ada juga pengalaman belajar yang sama Siswa dapat memacu prestasi belajar berdasarkan kecepatan belajarnya sendiri secara optimal Terjadi persaingan yang sehat dalam mencapai hasil belajar yang efektif dan efesien Manfaat strategi pengajaran bagi guru Guru dapat mengelola proses pembelajaran untuk mencapai hasil yang efektif dan efesien Guru dapat mengontrol kemampuan siswa secara teratur Guru apat mengetahui bobot soal yang dipelajari siswa. ketika siswa mengalami kesulitan, misalnya dengan memberikan teknik pengorganisasian materi yang dipelajari siswa, atau teknik belajar yang lain Guru dapat membuat peta kemampuan siswa, sehingga dapat dipakai sebagai bahan analisis BAB III PENUTUP Simpulan Stategi pengajaran terdiri atas metode dan teknik atau prosedur yang menjamin siswa mencapai tujuan. Strategi pengajaran lebih luas dari pada metode atau teknik pengajaran merpakan bagian dari strategi pengajaran. Peranan strategi pengajaran lebih penting apabila guru mengajar siswa yang berbeda dari segi kemampuan Belajar adalah suatu proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang meliuti guru dan siswa yang saling bertukar informasi. Dengan kata lain, pengertian pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. DAFTAR PUSTAKA Bahri, Saiful. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta PT. Rineka Cipta Bhahri, saiful. 2014. Strategi Belajar Mengajar. jakarta Rineka Cipta Hamdani .2013. Strategi belajar Mengajar. Bandung Cv Pustaka Setia Gulo, W. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta PT Grasindo Slameti. 20003. Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta PT. Rineka Cipta [1] Saiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta PT. Rineka Cipta, 2013, hlm. 5 [2] Saiful Bahri, Ibid., [3] Slameti, Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta PT. Rineka Cipta, 2003, hlm. 4 [4] Saiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta Rineka Cipta, 2003, hlm. 8 [5] Saiful Bahri, Ibid., hlm. 29 [6] Hamdani , Strategi belajar Mengajar, Bandung Cv Pustaka Seta, 2013, hlm. 48 [7] Saiful Bhahri, Strategi Belajar Mengajar, jakarta Rineka Cipta, 2014, hlm 50 [8] W Gulo, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta PT Grasindo, 2002 , hlm. 11 [9] W Gulo, ibid., hlm. 13 [10] Slameto, log. cit., hlm. 5 terima kasih kepada Bapak Mohammad Yasin Abidin, Selaku dosen pengampu mata kulyah Study Tokoh Pendidikan Islam yang telah memberikan tugas ini serta membantu memberikan motivasi dan masukan dalam penyusunan makalah ini, mungkin masih banyak kekuranganya. Oleh karena itu, penyusun berharap adanya kritik dan saran demi kesempurnaan. Semogam akalah ini bermanfaat. Aamin BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pentingnya belajar strategi pembelajaran, di antaranya guru dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya,profesionalitas dan kredibilitas guru dengan baik, karena keterampilan mengajarnya tidak memadai. Padahal guru adalah sebagai salah satu unsur pendidik yang harus memiiki kemampuan memahami bagaimana peserta didik belajar dan kemampuan mengorganisasikan proses pembelajaran yang mampu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak peserta didik. untuk itu guru perlu menguasai hakekat dan konsep dasar belajar. Dengan demikian, guru mampu menerapkanya dalam kegatan pembelajaran, karena fungsi utama pembelajaran adalah memfasilitasi tumbuh dan berkembangnya belajar dalam diri peserta didik. Rumusan Masalah Apa yang dimaksud dengan strategi belajar mengajar? Apa saja komponen strategi pembelajaran? Bagaimana pengertian pembelajaran? Apa saja jenis-jenis strategi belajar mengajar? Apa saja manfaat dari strategi pengajaran? BAB II PEMBAHASAN Pengertian Strategi Belajar Mengajar Pembelajaran Setrategi belajar mengajar Istilah strategi pada mulanya digunakan dalam dunia kemiliteran. Strategi berasal dari bahasa yunani setrategos yang berarti jenderal atau panglima, sehingga setrategi diartikan sebagai ilmu kejendralan atau ilmu kepanglimaan. Secara umum setrategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar baluan Negara untuk bertindak dalam usaha mencapai saran yang telah di tentukan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia setrategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai khusus yang diinginkan. Joni 1993 berpendapat bahwa yang dimaksudkan setrategi adalah suatu prosedur yang digunakan untuk memberikan sarana yanf konduktif kepada siswa dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.[1] Ada empat setrategi dasar dalam pembelajara yang meliputi hal-hal berikut Mengidentifikasikan serta menetapkan spesifikasi dan kualitas perubahan tingkah laku dan keperibadian anak didik sebagaimana yang telah diharapan. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat. Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar mengajar yang di anggap paling tepat dan efektif. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar.[2] Startegi Pengajaran Setrategi pengejaran terdiri atas metode dan teknik atau prosedur yang mnjamin siswa mencapai tujuan . setrategi pengajaran lebih luas dari pada metode atu teknik pengajaran merupakan bagian dari strategi pengajaran. Strategi pengajaran lebih luas dari pada metode atau teknik pengajaran merupakan bagian dari strategi pengajaran Pengertian Belajar Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang scara keseluruhan, sebagai hasil pengalamanya senndiri dalam interaksi dengan lingkuganya Slameto, 20032. Perubahan itu bersifat relatifkonstan dan berbekas, dalam kaitan ini, proses belajar dan perubahan merupakan bukti hasil yang diproses. Belajar berarti mengakibatkan perubahan yang terjadi dalam diri seeorang menyangkut tindakan secara psikis dan psikoogis dirinya. Belajar tidak hanya mempelajari mata pelajaran, tetapi juga penyusunan, kebiasaan, presepsi, kesenangan atau minat, pemnyesuaian sosial, bermacam-macam keterampilan lain, dan cita-cita.[3] Beberapa ciri belajar seperti dikutip oleh Darsono 200030 adalah sebagai berikut Belajar dilakukan dengan sadar dan mempunyai tujuan. Tujuan ini digunakan sebagai arah kegiatan, sekaligus tolak uur keberhasilan blajar. Belajar merupakan pengalaman sendiri tidak dapa di wakilkan kepada orang lain. Jadi belajar bersifat individual. Belajar merupakan proses interaksi antara individu dan lingkunganya. Belajar mengakibatkan terjadinya perubahan pada diri orang yang belajar. Perubahan tersebut bersifat integral, artinya perubahan dalam aspek kognitif, dan psikomotorik yang terpisahkan satu dengan lainya.[4] Klasifikasi Strategi Belajar Mengajar Menurut Tabrani, terdapat berbagai masalah sehubungan dengan setrategi belajar mengajar yang secara kseluruhan di klasifikasikan sebagai berikut Konsep dasar satrategi belajar mengajar Konsep dasar startegi bewlajar mengajar meliputi Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tigkah laku, Menentukan pilihan berkenaan dengan pendekatan terhadap masalah belajar mengajar Memilih prosedur dan teknik belajar-mengajar, Menerapkan norma dan kriteria keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Sasaran kegiatan belajar Sasaran itu harus di terjemahkan kedalan ciri-ciri perilaku keperibadian yang tambah. Pada tingkat sasaran atau tujuan universal, manusia yang diidamkan emiliki kualifikasi Pengembangan bakat secara optimal. Hubungan antara manusia. Efesiensi ekonomi. Tanggung jawab selaku warga negara. Belajar mengajar sebagai suatu sistem. Belajar mengajar sebagai suatu sistem Belajar mengajar sebagi suatu sistem intruksional mengacu kepada pengertian sebagai seperangkat komponen yang saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan. Selaku sistem, belajar-mengajar meliputi suatu komponen, antara lain tujuan, baha, siswa, guru, metode, situasi, dan evaluasi. Hakikat proses belajar mengajar sebagai suatu sistem Belajar merupaan proses perubahan perilaku berkat pengalamn dan latihan. Artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme, atau peribadi.[5] Intering behavior siswa Ada tiga dimensi entering behavior yang perlu diketahui guru Batas-batas ruang lingkup materi pengetahuan yang telah dimiliki dan di kuasai ole siswa. Tingkatan tahaan materi pengetahuan, terutama kawasan pola-pola sebutan atau kemampuan yang telah dimiliki siwa. Kesiapan dan kematangan fungsi psikofisik. Implementasi belajar-mengajar Implementasi belajar meliputi, perencanaan intruksional yaitu alat atau media untuk mengarahkan kegiatan-kegiatan organisasi belajar. Komponen-Komponen Strategi Pembelaran Sebagai suatu sistem tentu saja kegiatan belajar mengajar mengandung sejumlah komponen yang meliputu tujuan, bahan pelajaran kegiatan belajar, mengajar, metode, alat dan sumber, serta evaluasi, penjelasan dari setiap komponen tersebut adalah sebagai berikut Tujuan Tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan atau suatu kegiatan. Tujuan secara eksplisit di upayakan melalui kegiiatan pembelajaran instructional effect biasanya berupa pengetahuan dan keterampilan atau sikap yang dirumuskan secara eksplisit dalam tujuan pembelajaran Bahan pelajaran Bahan pelajaran adalah subtansi yang akan disampaikan dalam proses belajar mengajar tidak akan berjalan, karena itu guru yang akan mengajari pasti memiliki dan menguasai bahan pelajaran yang akab disampaikan pada anak didik, bahan salah satu sumber bagi anak didik. Kegiatan belajar mengajar Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan segala sesuatu yang telah diprogamkan akan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar., guru dan anak didik terlibat dalam sebuah interaksi dengan bahan pelajaran sebagai mediumnya. Metode Metode adalah suatu cara yang di pergunakan untuk mencapai tujuan tyang telah diciptakan dalam kegiatan belajar mengajar metode diperlukan oleh guru dan penggunaanya berfariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran selesai. Alat Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Sebagai segala esuatu yang dapat digunakan dalam mencapai tujuan pengajaran, alat mempunyai fungsi, yaitu Alat sebagai perlengkapan Alat sebagai pembantu dan mempermudah usaha dalam mencapai tujuan Alat sebagai tujuan[6] Sumber pelajaran Yang dimaksud dengan sumber-sumber bahan dan belajar adalah sebagai sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaran terdapat atau asal-usul pelajaran seseorang, dengan demikian sumber belajar itu merupakan bahan atau materi untuk menambah ilmu pengetahuan, seperti Buku atau perpustakaan media masaa majalah, surat kabar, radio, tv dll dalam lingkungan, alat pengajaran buku pelajaran, peta, gambar, kaset, papan tulis, kapur, spidol dan lain-lain Evaluasi Evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan data seluas-luasnya sedalam-dalamnya yang bersangkutan dengan kesetabilitas sisiwa guna mengetahui sebab akibat dan hasil belajar siswa dapat mendorong dan mengembangkan kemampuan belajar.[7] Pengertian Pembelajaran Pembelajaran adalah prosese interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang meliuti guru dan siswa yang saling bertukar informasi. Dengan kata lain, pengertian pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.[8] Tujuan pembelajaran adalah pernyataan mengenai keterampilan atau konsep yang diharapkandapat dikuasai oleh peserta didik padaakhir periode pembelajaran Slavin, 1994. Tujuan pembelajaran merupakan arah yang hendak dituju dari rangkaian aktifitas yang dilakukan dalam proses pembeljaran tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentk perilaku yang diharoakn terjadi, dimiliki atau dikuasai siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran tertentu.[9] Jenis-jenis strategi belajar mengajar Strategi belajar mengajar berpusat pada guru dapat di kelompokkan dalam beberapa jenis, tergantung dari segiapa kita mengelompokkanya. Ada strategi belajar mengajar yang dikelompokkan berdasarkan komponen yang mendapat tekanan dalam program pengajaran seperti yang telah disebutkan sebelumya. Dalam hal ini dikenal ada tiga macam strategi belajar mengajar, diantaranya yaitu Strategi belajar mengajar yang berpusat pada guru Strategi belajar mengajaryang berpusat pada peserta didik. Strategi belajar mengajar yang berpusat pada mata pelajaran. Dilihat dari kegiatan pengolahan pesan atau materi, maka strategi belajar, mengajar, dapat dibedakan menjadi dua Strategi belajar mengajar ekspositori dimana guru mengolah secara tuntas pesan atau materis ebelum disampaikan sikelas sehingga peserta didik tinggal menerima saja Strtegi belajar mengajar heuristik atau kuriostik, dimsns peserta didik mengolah senidri pesan atau materi. Strategi belajar mengajar dapat pula dilihat dari cara pengolahan atau memproses pesan atau materi. Dari segi ini, strategi belajar mengajar dapat dibedaka dalam dua jenis, yaitu Strategi belajar mengajar deduksi, yaitu pesan yang diolah, dan hal-hal yang abstrak kepada hal yang konkret, dari konsep-konsep yang abstrak kpada contoh-cotoh yang konkret. Strategi belajar mengajar induksi yaitu pengolahan pesan yang dimulai dari hal-hal yang khusu menuju kepada yng umum dari peristiwa-peristiwa yang bersifat individual menuu kepada generalisasi, dari engalam-pengalam empiris yang individual menuju konsep-konsep yang bersifat umum.[10] Manfaat Strategi pengajaran Manfaat Strategi Pengajaran Bagi Siswa Siswa terbiasa belajar dengan perencanaan yang disesuaikan dengan kemampuan diri sendidri Siswa memiliki engalaman yang berbeda-beda dengan temanya, meski ada juga pengalaman belajar yang sama Siswa dapat memacu prestasi belajar berdasarkan kecepatan belajarnya sendiri secara optimal Terjadi persaingan yang sehat dalam mencapai hasil belajar yang efektif dan efesien Manfaat strategi pengajaran bagi guru Guru dapat mengelola proses pembelajaran untuk mencapai hasil yang efektif dan efesien Guru dapat mengontrol kemampuan siswa secara teratur Guru apat mengetahui bobot soal yang dipelajari siswa. ketika siswa mengalami kesulitan, misalnya dengan memberikan teknik pengorganisasian materi yang dipelajari siswa, atau teknik belajar yang lain Guru dapat membuat peta kemampuan siswa, sehingga dapat dipakai sebagai bahan analisis BAB III PENUTUP Simpulan Stategi pengajaran terdiri atas metode dan teknik atau prosedur yang menjamin siswa mencapai tujuan. Strategi pengajaran lebih luas dari pada metode atau teknik pengajaran merpakan bagian dari strategi pengajaran. Peranan strategi pengajaran lebih penting apabila guru mengajar siswa yang berbeda dari segi kemampuan Belajar adalah suatu proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang meliuti guru dan siswa yang saling bertukar informasi. Dengan kata lain, pengertian pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. DAFTAR PUSTAKA Bahri, Saiful. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta PT. Rineka Cipta Bhahri, saiful. 2014. Strategi Belajar Mengajar. jakarta Rineka Cipta Hamdani .2013. Strategi belajar Mengajar. Bandung Cv Pustaka Setia Gulo, W. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta PT Grasindo Slameti. 20003. Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta PT. Rineka Cipta [1] Saiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta PT. Rineka Cipta, 2013, hlm. 5 [2] Saiful Bahri, Ibid., [3] Slameti, Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta PT. Rineka Cipta, 2003, hlm. 4 [4] Saiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta Rineka Cipta, 2003, hlm. 8 [5] Saiful Bahri, Ibid., hlm. 29 [6] Hamdani , Strategi belajar Mengajar, Bandung Cv Pustaka Seta, 2013, hlm. 48 [7] Saiful Bhahri, Strategi Belajar Mengajar, jakarta Rineka Cipta, 2014, hlm 50 [8] W Gulo, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta PT Grasindo, 2002 , hlm. 11 [9] W Gulo, ibid., hlm. 13 [10] Slameto, log. cit., hlm. 5 Disusun Oleh Siti Baroyah 2021115287 Klas A FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI PEKALONGAN 2017 KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah […] melalui Makalah Ilmu Pendidikan “Srategi Pembelajaran PAI — Kreatifitasku
a M eningkatnya pengetahuan dan wawasan guru PAI tentang metode pembelajaran . b . M eningkatnya keterampilan Guru PAI dalam penyelenggaraan pembelajaran seh ingg a dimungkinkan guru PAI dapat mem praktekkan ilmu yang diperoleh kepada anak didiknya di Desa tempat mereka mengajar . 2 . Faktor pendukung dan faktor penghambat
ArticlePDF Available Abstractp>Model evaluasi pembelajaran harus senantiasa ditingkatkan kualitasnya, tidak hanya pada proses belajar mengajar di kelas saja. Model evaluasi pembelajaran akan meningkatkan kualitas belajar mengajar. Penelitian ini bertujuan untuk menguji model pembelajaran yang dipakai dalam proses belajar mengajar mata kuliah Model Belajar Mengajar Pendidikan Islam dan untuk mengetahui peran antar variabel yaitu proses pembelajaran mata kuliah strategi pembelajaran pendidikan Agama Islam PAI terhadap output pembelajaran mata mata kuliah Strategi Pembelajaran pendidikan Agama Islam PAI. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Tarbiyah Jurusan Pendidikan Islam, STAIN Kudus yang berjumlah 152 orang. Subjek penelitian diambil dengan menggunakan teknik random sampling . Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan angket dan analisis menggunakan Structural Equation Model SEM. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh proses pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI terhadap output pembelajaran mata kuliah strategi pembelajaran PAI dapat diterima. Dan proses pembelajaran mata kuliah strategi pembelajaran pendidikan Agama Islam PAI memiliki pengaruh besar terhadap output pembelajaran mata mata kuliah Strategi Pembelajaran pendidikan Agama Islam PAI. Kata kunci model, evaluasi, pembelajaran, pendidikan, PAI. E V A L U A TION MODEL ON “STRATEGI PEMBELAJARAN PAI” TEACHING. Teaching evaluation model should be improved, not only its teaching and learning process. Teaching evaluation model improve the teaching and learning quality. This research aims to test the process of learning and teaching subject lesson of process of learning and teaching Islamic Education model and to know the analysis result of variables. They are teaching and learning process of subject Strategi Pembelajaran PAI’ Learning Strategy of Islamic Education. The subjects in this research were Tarbiyah Department students on Islamic Education Major of Kudus State Islamic College. The subjects in this study taken by using random sampling technique. They were 152 students. The data collection conducted by disseminating questionare. The analisis used Structural Equation Model SEM. Then, the result of research showed that the influence of teaching and learning process to the output was received and the process of learning and teaching had good influence to the learning and teaching output. Keywords model, evaluation, learning , education islam 0,05atau 3 kali DF 2 >Diharapkan nilai kecilNilai p > 0,05RMSEA atau 0,05 >GFI tidak t- 1 t 0 0,90 =TLI atau IFI tidak t- 1 t 0 0,95 =B. PembahasanLangkah awal dalam menguji hipotesis adalah dengan Model Evaluasi Pembelajaran Mata Kuliah Strategi Pembelajaran PAIVol. 9, No. 2, Agustus 2014 205menguji data model teoritis dengan data empiris secara keseluruhan. Berikut ini lihat gambar adalah hasil output model teoritis evaluasi pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran pada gambar 3 menunjukkan bahwa chi-square 13, 608 DF= 8, p=0,093, CMIN/DF=1,701, GFI= 0,970, AGFI = 0,921, TLI= 0,987 dan RMSEA = 0,068. Dengan demikian kriteria syarat penerimaan model dapat terpenuhi Hasil Analisis Model Evaluasi Pembelajaran Matakuliah Strategi Pembelajaran PAIBerdasarkan pada hasil tersebut maka peneliti tidak akan melakukan modikasi model lagi, serta model yang digunakan ini dapat digunakan dalam penelitian ini. Hal ini berarti, hipotesis yang menyatakan bahwa model yang dirancang dalam penelitian ini model teoretis sesuai atau layak, dengan perolehan data yang dikumpulkan model empiris dapat Bobot Regresi untuk Uji Kausalitas dan Pengaruh 1. LangsungMelalui program statistik AMOS dapat dianalisis dan dihitung evaluasi hasil bobot regresi antar variabel laten yang sering disebut sebagai estimasi loading factors atau lambda value. Selain itu derajat bebas atau degree of eedom df, nilai C. R atau t-hitung juga dapat diketahui. Berdasarkan signikansi t-hitung dengan nilai probabilitas p= Hasil bobot regresi uji kausalitas disajikan pada tabel 2. Miahurrohmah206 Edukasia Jurnal Penelitian Pendidikan IslamHubungan antarVariabel Estimate . P Proses pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI dengan output pembelajaran mata kuliah StrategiPembelajaran PAI1,187 0,146 8,134 0,000Tabel 2 Hasil Bobot Regresi Uji KausalitasPenjelasan lebih lanjut analisis evaluasi bobot regresi tersebut dapat ditegaskan bahwa variabel proses pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI berpengaruh signikan terhadap output pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI karena signikansi t-hitung lebih kecil dari 0, besarnya pengaruh variabel laten proses pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI secara langsung standardized direct eect terhadap output pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI sebesar 0,065. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa, pengaruh proses pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI terhadap output pembelajaran mata kuliah strategi pembelajaran PAI dapat Determinasi2. Besarnya kontribusi variabel secara simultan terhadap variabel lainnya yang ditunjukkan melalui koesien determinasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa koefesien determinasi R² output pembelajaran matakuliah strategi pembelajaran PAI sebesar 0,42, yang bermakna bahwa 42 persen dapat dijelaskan atau diprediksi melalui variabel proses pembelajaran matakuliah strategi pembelajaran uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hipotesis mayor penelitian ini berupa pengaruh proses pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI terhadap output pembelajaran mata kuliah strategi pembelajaran PAI dapat analisis imi menunjukkan bahwa chi-square 13,608 DF = 8, p = 0,093, CMIN/DF = 1,701, GFI = 0,970, AGFI= 0,921, TLI=0,987 dan RMSEA= 0,068. Dengan demikian kriteria syarat penerimaan model dapat terpenuhi semua. Hal ini berarti, hipotesis Model Evaluasi Pembelajaran Mata Kuliah Strategi Pembelajaran PAIVol. 9, No. 2, Agustus 2014 207yang menyatakan bahwa model yang dirancang dalam penelitian ini model teoretis sesuai atau layak, dengan perolehan data yang dikumpulkan model empiris dapat diterima. Penjelasan lebih lanjut analisis evaluasi bobot regresi tersebut dapat ditegaskan bahwa variabel proses pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI berpengaruh signikan terhadap output pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI karena signikansi t-hitung lebih kecil dari 0,05. Penelitian ini didasarkan atas penyusunan dan pembangunan model evaluasi pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI mahasiswa STAIN. Model ini bertitik tolak dari pandangan bahwa faktor-faktor yang sangat kuat mempengaruhi proses pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI adalah kinerja dosen mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI, kepribadian dosen, fasilitas yang mendukung proses pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI, perilaku mahasiswa terhadap pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI. Proses pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI tersebut akan menghasilkan output berupa kompetensi mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI mahasiswa. Keterampilan yang diharapkan yang wajib dikuasai oleh mahasiswa adalah mampu mendemonstrasikan metode dan menggunakan media pembelajaran. Oleh karena itu, peneliti ingin membangun model evaluasi pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI yang efektif dan e penelitian ini memperkuat penjelasan pada model sebelumnya seperti Model evaluasi ini dikembangkan oleh Kirkpatrick dikenal dengan Evaluating Training Programs e Four Levels atau Kirkpatrick’s evaluation model. Evaluasi terhadap program training mencakup empat level evaluasi, yaitu reaction, learning, behavior, dan result Widyoko, 2007. Model ini mengevaluasi secara sistematis mulai dari evaluasi reaksi, evaluasi belajar, evaluasi perilaku dan evaluasi hasil. Hasil penelitian ini juga memperkuat temuan Sururi 2008 yang melakukan pengembangan model dari model Kirkpatrick yang telah dimodikasi. Model EPBI milik Sururi 2008 telah dilakukan pada mata pelajaran bahasa Inggris. Model ini memiliki dua komponen pokok, yaitu proses dan output pembelajaran bahasa Inggris. Proses pembelajaran bahasa Inggris terdiri dari empat subkomponen, yaitu a di dalam kelas, b Miahurrohmah208 Edukasia Jurnal Penelitian Pendidikan Islamkepribadianguru bahasa Inggris, cperilaku siswa,dan d fasilitas, media pembelajaran bahasa Inggris. Output pembelajaran bahasa Inggris mencakup empat subkomponen, yaituketerampilan a listening, b reading, c speaking, dan d writing. Di samping itu juga penelitian memperlihatkan bahwa besarnya kontribusi variabel secara simultan terhadap variabel lainnya yang ditunjukkan melalui koesien determinasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa koefesien determinasi R² output pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI sebesar 0,42, yang bermakna bahwa 42 persen dapat dijelaskan atau diprediksi melalui variabel proses pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran 2008 1 berpendapat bahwa evaluasi sebagai sebuah proses menentukan hasil yang telah dicapai beberapa kegiatan yang direncanakan untuk mendukung tercapainya tujuan. Melalui hasil koesien determinasi sebesar 0,42, yang bermakna bahwa 42 persen output pembelajaran PAI dapat dijelaskan atau diprediksi melalui variabel proses pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran Simpulan Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengaruh proses pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI terhadap output pembelajaran mata kuliah strategi pembelajaran PAI dapat diterima. Dan proses pembelajaran mata kuliah strategi pembelajaran pendidikan Agama Islam PAI memiliki pengaruh besar terhadap output pembelajaran mata mata kuliah Strategi Pembelajaran pendidikan Agama Islam PAI. Model Evaluasi Pembelajaran Mata Kuliah Strategi Pembelajaran PAIVol. 9, No. 2, Agustus 2014 209DAFTAR PUSTAAman. 2009. Kajian Model-Model Evaluasi Program Pendidikan. Laporan Penelitian Pendidikan. Yogyakarta Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi, Unversitas Negeri S. 2000. Manajemen Penelitian. Jakarta Rineka 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta Bumi Pendidikan Nasional. 2001. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Jakarta Ditjen Dikdasmen Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Strategi Pembelajaran dan PemilihannyaMardapi. D. 1999. Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi. Makalah disampaikan pada Penataran Evaluasi Pembelajaran Matematika SLTP untuk Guru Inti Matematika di MGMP SLTP tanggal 8–23 Nopember 1999 di PPPG Matematika 2000. Evaluasi Pendidikan. Makalah disampaikan pada Konvensi Pendidikan Nasional tanggal 19–23 September 2000 di Universitas Negeri 2003. Desain dan Penilaian Pembelajaran Mahasiswa. Makalah disajikan dalam Lokakarya Sistem Jaminan Mutu Proses Pembelajaran, tanggal 19 Juni 2003 di universitas Gadjah Mada dan Shrinkeld, J. 1985. Systematic Evaluation A Self– instructional Guide to eory and Practice. New York Kluwer Nijho Nana dan Ibrahim. 2001. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung Sinar Baru Algensindo. Miahurrohmah210 Edukasia Jurnal Penelitian Pendidikan IslamSururi. 2008. Model Evaluasi Pembelajaran Bahasa Inggris. Disertasi. Tidak di publikasikan. Yogykakarta Program Pascasarjana Universitas Negeri Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta Balai 2007. Pengembangan Model Evaluasi Pembelajaran IPS SMP. Yogyakarta PPS 2005. Mengembangkan Kultur Sekolah Menuju Pendidikan yang Bermutu. Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Mengembangkan Kultur Sekolah di Yogyakarta pada tanggal 23 Nopember 2005. ... Evaluasi adalah suatu komponen yang penting dalam kegiatan pembelajaran Magdalena et al., 2020 dan dilakukan secara berkelanjutan Miftahurrohmah, 2014. Pendidik harus mengetahui prinsip dasar dan syarat evaluasi dalam melakukan evaluasi pembelajaran Aulia et al., 2020. ... Muhammad Ghozil AuliaMuhammad Aufal MinanPenelitian ini mendeskripsikan tentang analisis pembelajaran Al-Qur’an Hadis di MAN 1 Bantul. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif, teknik pengumpulan data melalui wawancara. Wawancara dilakukan oleh peneliti dengan informan guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadis di MAN 1 Bantul. Penelitian ini berfokus pada perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran yang dilakukan pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadis MAN 1 Bantul. Proses perencanaan dengan penyusunan RPP mata pelajaran Al-Qur’an Hadis di MAN 1 Bantul sudah sesuai aturan kurikulum dengan mempertimbangkan sarana prasarana yang dimiliki oleh sekolahan serta RPP sudah sesuai dengan rumusan ABCD. Pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Al-Qur’an Hadis sudah cukup efektif karena telah sesuai dengan RPP serta sarana dan prasarana yang sudah memadai. Evaluasi pembelajaran Al-Qur’an Hadis di MAN 1 Bantul menilai dalam aspek keterampilan, sikap spiritual, dan sosial siswa. Evaluasi dilakukan dengan pemberian tugas-tugas serta ulangan. Selain itu, pembelajaran dimasa pandemi covid-19 yang dilakukan secara daring sudah cukup baik juga guru telah berupaya agar kegiatan pembelajaran berjalan dengan AmbarwatiAbdul KarimThe discussion in the research relates to the planning, implementation and evaluation of teachers in developing cognitive abilities in introducing numbers using picture number cards to group A students at PAUD Permata Jember. This research uses a qualitative research approach with the type of case study research. This research was conducted using observation, interviews, and documentation as data collection techniques. Data analysis uses data condensation, data presentation, and data verification. While the validity of the data using triangulation techniques and data sources. Based on the results of the study, it can be concluded 1 Teacher planning in developing cognitive abilities in recognizing numbers with illustrated number cards media, namely Formation of themes, compiling RPPH, preparing learning media, choosing teaching methods and materials to be implemented, and providing information to students before learning activities. 2 The form of teacher implementation in developing cognitive abilities in recognizing numbers with illustrated number cards media, namely opening activities namely greetings, praying and asking students how they are, Second is the core activity, namely seating management, singing songs about number recognition, distributing illustrated number card media for students, implementation of number recognition, students take turns demonstrating on the blackboard. and then the third is the closing activity, namely the teacher instructs recalling the repetition of today's learning activities, and the last is the closing activity of learning praying. 3 Evaluation of teachers in developing cognitive abilities in recognizing numbers using picture number card media, namely observation observation, performance assignment and checklist.. Pembahasan dalam penelitian berkaitan dengan perencanaan, pelakasanaan dan evaluasi guru dalam mengembangkan kemampuan kognitif dalam mengenalkan angka dengan media kartu angka bergambar pada peserta didik kelompok A di PAUD Permata Jember. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Penelitian ini dilakukan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data. Analisis data menggunakan kondensasi data, penyajian data, dan verifikasi data. Sedangkan keabsahan data menggunakan triangulasi teknik dan sumber data. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan 1 Perencanaan guru dalam mengembangkan kemampuan kognitif dalam mengenal angka dengan media kartu angka bergambar, yaitu Pembentukan tema, menyusun RPPH, menyiapkan media pembelajaran, memilih metode dan bahan ajar yang akan dilaksanakan, serta memberikan informasi pada peserta didik sebelum kegiatan pembelajaran. 2 Bentuk pelaksanaan guru dalam mengembangkan kemampuan kognitif dalam mengenal angka dengan media kartu angka bergambar, yaitu kegiatan pembukaan yaitu salam, berdo'a dan menanyakan kabar peserta didik, Kedua adalah kegiatan inti yaitu pengelolaan tempat duduk, menyanyikan lagu tentang pengenalan angka, membagikan media kartu angka bergambar pada peserta didik, pelaksanaan pengenalan angka, Peserta didik secara bergantian mendemonstrasikan dipapan tulis. dan selanjutnya ketiga adalah kegiatan penutupyaitu guru menginstruksikan kembali recalling pengulangan kegiatan pembelajaran hari ini, dan yang terakhir adalah kegiatan penutup pembelajaran berdo'a. 3 Evaluasi guru dalam mengembangkan kemampuan kognitif dalam mengenal angka dengan media kartu angka bergambar, yaitu observasi pengamatan, unjuk kerja penugasan dan JHBaderiahThe purpose of this study was to determine the implementation of learning evaluation management in improving the quality of graduates at the Palopo State Islamic Institute. This type of research is descriptive qualitative, with pedagogical, juridical, and sociological approaches. The objects in the study were academic implementers and students, and the instruments used were observation guidelines, interview guidelines, and documentation. The results showed that the learning evaluation management at IAIN Palopo consisted of planning, organizing, implementing, and evaluating programs. At the planning stage, the academic side prepares every need for learning evaluation, then holds the schedule by referring to the academic calendar and arranges the place for lectures, at the evaluation stage, the UTS and UAS are supervised by a lecturer or lecturer who teaches the subject in question. Constraints in learning evaluation management include; the incomplete several course material so that it affects planning; besides that, some students who have not received a score in the previous semester comprehensive examination, in the organizational aspect, some lecturers are late in entering exam questions. Some have even tested the material but did not provide information to the study program/faculty, aspects of the facilities that have less influence on organizing learning evaluation. Obstacles in the implementation of the evaluation are the lack of student preparation in facing exams, the existence of cheating by students during the exam, and the constraints on program evaluation, namely the absence of a set time in evaluating the program. Eko Putro WidoyokoPenelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model evaluasi program pembelajaran IPS di SMP. Model yang dikembangkan disebut dengan model evaluasi kualitas dan output pembelajaran model EKOP. Subjek uji coba berjumlah 736 responden. Uji coba dilaksanakan di wilayah propinsi DIY dan Jawa Tengah. Proses pengembangan dilakukan melalui tiga tahap. Pengumpulan data menggunakan metode inventori sikap dan rating scale. Analisis data menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Analisis kecocokan model pengukuran menggunakan confirmatory factor analysis CFA. Kecocokan model pengukuran menggunakan empat indikator, yaitu 1 Chi-Square; 2 ρ-value; 3 RMSEA; dan 4 GFI. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa a model EKOP merupakan salah satu model evaluasi yang baik. Hal ini didasarkan pada hasil penilaian pakar, pemakai, maupun praktisi pembelajaran IPS; b model pengukuran kualitas dan output pembelajaran IPS sudah sesuai dengan data lapangan, dan c hasil penilaian pakar, pemakai, maupun praktisi pembelajaran IPS menunjukkan bahwa panduan evaluasi dinilai cukup baik sebagai acuan implementasi evaluasi model kunci model evaluasi, kualitas pembelajaran, output pembelajaranKajian Model-Model Evaluasi Program Pendidikan. Laporan Penelitian Pendidikan. Yogyakarta Fakultas Ilmu Sosial dan EkonomiAmanAman. 2009. Kajian Model-Model Evaluasi Program Pendidikan. Laporan Penelitian Pendidikan. Yogyakarta Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi, Unversitas Negeri Penelitian. Jakarta Rineka CiptaS ArikuntoArikunto, S. 2000. Manajemen Penelitian. Jakarta Rineka Evaluasi Pendidikan______. 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta Bumi disampaikan pada Penataran Evaluasi Pembelajaran Matematika SLTP untuk Guru Inti Matematika di MGMP SLTP tanggal 8-23 NopemberD MardapiDi Pppg Matematika YogyakartaMardapi. D. 1999. Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi. Makalah disampaikan pada Penataran Evaluasi Pembelajaran Matematika SLTP untuk Guru Inti Matematika di MGMP SLTP tanggal 8-23 Nopember 1999 di PPPG Matematika Evaluation A Self-instructional Guide to Theory and PracticeL D StufflebeamJ ShrinkfieldStufflebeam, dan Shrinkfield, J. 1985. Systematic Evaluation A Self-instructional Guide to Theory and Practice. New York Kluwer Nijhoff dan Penilaian PendidikanNana Dan SudjanaIbrahimSudjana, Nana dan Ibrahim. 2001. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung Sinar Baru Evaluasi Pembelajaran Bahasa Inggris. Disertasi. Tidak di publikasikanSururiSururi. 2008. Model Evaluasi Pembelajaran Bahasa Inggris. Disertasi. Tidak di publikasikan. Yogykakarta Program Pascasarjana Universitas Negeri disampaikan pada Seminar Nasional Mengembangkan Kultur Sekolah di Yogyakarta pada tanggal 23 NopemberZamroniZamroni, 2005. Mengembangkan Kultur Sekolah Menuju Pendidikan yang Bermutu. Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Mengembangkan Kultur Sekolah di Yogyakarta pada tanggal 23 Nopember 2005.
Μυջаφ ጋиፗуջаς аֆርቺ
Е цеጬուփо
ኞшεсарежች сዦт оճиռօв
Пε υջеσеժуዱуκ чу ы
Цыδուለи интጡща ըктеዖуւо
Етጠկ илуж
Оτеጼу руվխл
Խνу егωጀጿτուα
Ξ шижοскዌβυч
StrategiPembelajaran PAI dan Dakwah dengan Sistem Daring di Masa Pandemi Covid-19 Hindari segala macam distraksi yang berpotensi mengganggu proses belajar. Jika memungkinkan, tetapkan ruang khusus untuk belajar dan menjauhkan diri dari gangguan anggota keluarga yang lain.
Menurut Sanjaya ada beberapa strategi pembelajaran yang harus dilakukan oleh seorang guru4 a. Strategi pembelajaran ekspositori Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Strategi pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru, dikatakan demikian sebab dalam strategi ini guru memegang peranan yang sangat penting atau dominan. Ada beberapa langkah dalam penerapan strategi ekspositori, yaitu 1. Persiapan preparation 2. Penyajian presentation 3. Menghubungkan correlation 4. Menyimpulkan generalization 5. Penerapan aplication Strategi pembelajaran ekspositori merupakan strategi pembelajaran yang banyak dan sering digunakan. Hal ini disebabkan strategi ini memiliki beberapa keunggulan, diantaranya 1 Dengan strategi pembelajaran ekspositori guru bisa mengontrol urutan dan keluasan materi pembelajaran, dengan demikian ia dapat mengetahui sejauh mana siswa menguasai bahan pelajaran yang disampaikan. 2 Strategi pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila materi pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu waktu yang dimiliki untuk belajar terbatas. 3 Melalui strategi pembelajaran ekspositori selain siswa dapat mendengar melalui penuturan kuliah tentang suatu materi pelajaran juga sekaligus siswa bisa melihat atau mengobservasi melalui pelaksanaan demonstrasi. 4 Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini bisa digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran kelas yang besar. Disamping memiliki keunggulan, strategi pembelajaran ekspositori ini juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain 1 Strategi pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan terhadap siswa yang memiliki kemampuan mendengar dan menyimak secara baik, untuk siswa yang tidak memiliki kemampuan seperti itu perlu digunakan strategi yang lain. 2 Strategi ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu baik perbedaan kemampuan, pengetahuan, minat, dan bakat, serta perbedaan gaya belajar. 3 Karena strategi lebih banyak diberikan melalui ceramah, maka akan sulit mengembangkan kemampuan siswa dalam hal kemampuan sosialisasi, hubungan interpersonal, serta kemampuan berpikir kritis. 4 Keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori sangat tergantung kepada apa yang dimiliki guru seperti persiapan, pengetahuan, rasa percaya diri, semangat, antusiasme, motivasi dan berbagai kemampuan seperti kemampuan bertutur berkomunikasi dan kemampuan mengelola kelas, tanpa itu sudah pasti proses pembelajaran tidak mungkin berhasil. 5 Oleh karena itu, gaya komunikasi strategi pembelajaran ekspositori lebih banyak terjadi satu arah, maka kesempatan untuk mengontrol pemahaman siswa sangat terbatas pula. Di samping itu, komunikasi satu arah bisa mengakibatkan pengetahuan yang dimiliki siswa akan terbatas pada apa yang diberikan guru. Memerhatikan beberapa kelemahan diatas, maka sebaiknya dalam melaksanakan strategi ini guru perlu persiapan yang matang baik mengenai materi pelajaran yang akan disampaikan maupun mengenai hal-hal yang dapat mempengaruhi kelancaran proses presentasi. b. Strategi pembelajaran inkuiri Pembelajaran berbasis masalah dapat diartikan sebagai rangkaian pembelajaran yang menekankan kepada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasa dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Secara umum proses pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut 1. Orientasi 2. Merumuskan masalah 3. Mengajukan hipotesis 4. Mengumpulkan data 5. Menguji hipotesis 6. Merumuskan kesimpulan Strategi pebelajaran inkuiri adalah strategi pembelajaran yang banyak dianjurkan karena strategi ini banyak memiliki keunggulan, di antaranya 1 Strategi pembelajaran inkuiri merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini lebih bermakna. 2 Strategi pembelajaran inkuiri dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar yang sesuai dengan gaya belajar mereka. 3 Strategi pembelajaran inkuiri merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman. 4 Dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata. Artinya, siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar. Disamping keunggulan, strategi pembelajaran inkuiri juga mempunyai kelemahan, diantaranya 1 Jika strategi pembelajaran inkuiri digunakan sebagai strategi pembelajaran, maka akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa. 2 Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran karena terbentur kebiasaan siswa dalam belajar. 3 Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga guru sulit menyesuaikan dengan waktu yang telah ditentukan. 4 Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, maka strategi pembelajaran inkuiri akan sulit diimplementasikan setiap guru. c. Strategi pembelajaran berbasis masalah Pembelajaran berbasis masalah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah. Sesuai dengan tujuan strategi pembelajaran berbasis masalah adalah untuk menumbuhkan sikap ilmiah, secara umum strategi pembelajaran berbasis masalah dilakukan dengan langkah-langkah 1. Menyadari masalah 2. Merumuskan masalah 3. Merumuskan hipotesis 4. Mengumpulkan data 5. Menguji hipotesis Sebagai suatu strategi pembelajaran, strategi pembelajaran berbasis masalah memiliki beberapa keunggulan, di antaranya 1 Pemecahan masalah problem solving merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami isi pelajaran. 2 Pemecahan masalah problem solving dapat menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk menemukan kemampuan baru bagi siswa. 3 Pemecahan masalah problem solving dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa. 4 Pemecahan masalah problem solving dapat membantu siswa bagaimana mentransfer pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata. 5 Pemecahan masalah problem solving dapat membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan. Disamping itu, pemecahan masalah itu juga dapat mendorong untuk melakukan evaluasi sendiri baik terhadap hasil maupun proses belajarnya. 6 Melalui pemecahan masalah problem solving bisa memeperlihatkan kepada siswa bahwa setiap mata pelajaran matematika, IPA, sejarah, dan lain sebagainya, pada dasarnya merupakan cara berpikir, dan sesuatu yang harus dimengerti oleh siswa, bukan hanya sekedar belajar dari guru atau dari buku-buku saja. 7 Pemecahan masalah problem solving dianggap lebih menyenangkan dan disukai siswa. 8 Pemecahan masalah problem solving dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk dapat berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru. 9 Pemecahan masalah problem solving dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata. 10 Pemecahan masalah problem solving dapat mengembangkan minat siswa untuk secara terus menerus belajar sekalipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir. Di samping keunggulan, strategi pembelajaran berbasis masalah juga memiliki beberapa kelemahan yang meliputi 1 Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk mencoba. 2 Keberhasilan strategi pembelajaran melalui problem solving membutuhkan cukup waktu untuk persiapan. 3 Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang ingin mereka pelajari. d. Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada kemampuan berpikir siswa. Dalam pembelajaran ini materi pelajaran tidak disajikan begitu saja kepada siswa, akan tetapi siswa dibimbing untuk proses menemukan sendiri konsep yang harus dikuasai melalui proses dialogis yang terus menerus dengan memanfaatkan pengalaman siswa. Model strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir adalah model pembelajaran yang bertumpu kepada pengembangan kemampuan berpikir siswa melalui telaahan fakta-fakta atau pengalaman anak sebagai bahan untuk memecahkan masalah yang diajarkan. Dari pengertian di atas terdapat beberapa hal yang terkandung di dalam strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir. Pertama, strategi pembelajaran ini adalah model pembelajaran yang bertumpu pada pengembangan kemampuan berpikir, artinya tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran adalah bukan sekedar siswa dapat menguasai sejumlah materi pelajaran, akan tetapi bagaimana siswa dapat mengembangkan gagasan-gagasan dan ide-ide melalui kemampuan berbahasa secara verbal. Kedua, telaahan fakta-fakta sosial atau pengalaman sosial merupakan dasar pengembangan kemampuan berpikir, artinya pengembangan gagasan dan ide-ide didasarkan kepada pengalaman sosial anak dalam kehidupan sehari-hari dan berdasarkan kemampuan anak untuk mendeskripsikan hasil pengamatan mereka terhadap berbagai fakta dan data yang mereka peroleh dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga, sasaran akhir strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir adalah kemampuan anak untuk memecahkan masalah-masalah sosial sesuai dengan taraf perkembangan anak. e. Strategi pembelajaran kooperatif Model pembelajaran kelompok adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Ada empat unsur penting dalam strategi pembelajaran kooperatifyaitu adanya peserta dalam kelompok, adanya aturan kelompok, adanya upaya belajar setiap kelompok, dan adanya tujuan yang harus dicapai dalam kelompok belajar. Strategi pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokan/tim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda heterogen, sistem penilaian dilakukan terhadap kelompok. Setiap kelompok akan memperoleh penghargaan reward, jika kelompok tersebut menunjukkan prestasi yang dipersyaratkan. Prosedur pembelajaran kooperatif pada prinsipnya terdiri dari empat tahap, yaitu 1. Penjelasan materi 2. Belajar dalam kelompok 3. Penilaian 4. Pengakuan tim Keunggulan pembelajaran kooperatif sebagai suatu strategi pembelajaran adalah sebagai berikut 1 Melalui pembelajaran kooperatif siswa tidak terlalu menggantungkan pada guru, akan tetapi dapat menambah kepercayaan kemampuan berpikir sendiri, menemukan informasi dari berbagai sumber, dan belajar dari siswa yang lain. 2 Pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata secara verbal dan membandingkannya dengan ide-ide orang lain. 3 Pembelajaran kooperatif dapat membantu anak untuk respek pada orang lain dan menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima segala perbedaan. 4 Pembelajaran kooperatif dapat membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar. 5 Pembelajaran kooperatif merupakan suatu strategi yang cukup ampuh untuk meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial, termasuk mengembangkan hubungan interpersonal yang positif dengan yang lain, mengembangkan keterampilan mengelola waktu, dan sikap positif terhadap sekolah. 6 Melalui pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide dan pemahamannya sendiri, menerima umpan balik. Siswa dapat berpraktik memecahkan masalah tanpa takut membuat kesalahan, karena keputusan yang dibuat adalah tanggung jawab kelompoknya. 7 Pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata. 8 Interaksi selama pebelajaran koopertif berlangsung dapat meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berpikir, hal ini berguna untuk proses pendidikan jangka panjang. Di samping keunggulan, pembelajaran kooperatif juga memiliki keterbatasan atau kelemahan, di antaranya 1 Untuk memahami dan mengerti filosofis pembelajaran kooperatif memang butuh waktu, sangat tidak rasional kalau kita mengharapkan secara otomatis siswa dapat mengerti dan memahami filsafat cooperative learning. Siswa yang dianggap memimliki kelebihan, contohnya, mereka akan merasa terhambat oleh siswa yang dianggap kurang memiliki kemampuan. Akibatnya, keadaan semacam ini dapat menganggu iklim kerja sama dalam kelompok. 2 Ciri utama dari pembelajaran kooperatif adalah bahwa siswa saling membelajarkan. Oleh karena itu, jika tanpa peer teaching yang efektif, maka dibandingkan dengan pengajaran langsung dari guru, bisa terjadi cara belajar yang demikian apa yang harus dipelajari dan dipahami tidak pernah tercapai oleh siswa. 3 Penilaian yang diberikan pembelajaran kooperatif didasarkan kepada hasil kerja kelompok. Namun demikian, guru perlu menyadari, bahwa sebenarnya hasil atau prestasi yang diharapkan adalah prestasi setiap individu siswa. 4 Keberhasilan pembelajaran kooperatif dalam upaya mengembangkan kecerdasan berkelompok memerlukan periode waktu yang cukup panjang. Dan hal ini tidak mungkin dapat tercapai hanya dengan satu kali atau sekali-kali penerapan strategi ini. 5 Walaupun kemampuan kerja sama merupakan kemampuan yang sangat penting untuk siswa, akan tetapi banyak aktifitas dalam kehidupan yang hanya didasarkan kemampuan secara individual. Oleh karena itu, idealnya melalui pembelajaran kooperatif selesai siswa belajar bekerja sama, siswa juga harus belajar bagaimana membangun kepercayaan diri. f. Strategi pembelajaran kontekstual/Contextual Teaching Learning Contextual Teaching Learning CTL adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka. Pembelajaran CTL melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran produktif yakni, konstruktivisme, bertanya questioning, menemukan inquiry, masyarakat belajar learning community, pemodelan modelling, dan penilaian nyata/sebenarnya authentic assement. Sebagai suatu strategi pembelajaran, CTL memiliki beberapa keunggulan, di antaranya 1 Pembelajaran konstekstual mendorong siswa dapat menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata, artinya siswa dituntut untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar disekolah dengan kehidupan nyata siswa secara terintegrasi dan alamiah sehingga mampu menggali, berdiskusi, berpikir kritis, dan memecahkan masalah nyata yang dihadapinya dengan cara bersama-sama. 2 Pembelajaran konstekstual mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan, artinya siswa tidak hanya diharapkan dapat memahami materi yang dipelajarinya, akan tetapi bagaimana materi pelajaran itu dapat mewarnai perilaku/tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari. 3 Pembelajaran konstekstual menekankan kepada proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi, artinya proses belajar diorientasikan pada proses pengalaman secara langsung. Proses belajar dalam konteks CTL tidak mengharapkan agar siswa hanya menerima materi pelajaran, melainkan dengan cara proses mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran. Selain keunggulan di atas, CTL kuga memiliki beberapa kelemahan di antaranya 1 Membutuhkan waktu yang lama bagi peserta didik untuk bisa memahami semua materi. 2 Guru lebih intensif dalam membimbing. Karena dalam metode CTL guru tidak lagi berperan sebagai pusat informasi. Tugas guru adalah mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan pengetahuan dan keterampilan yang baru bagi siswa. Siswa dipandang sebagai individu yang sedang berkembang. Kemampuan belajar seseorang akan dipengaruhi oleh tingkat perkembangan dan keluasan pengalaman yang dimilikinya. Dengan demikian, peran guru bukanlah sebagai instruktur atau â€penguasa†yang memaksa kehendak melainkan guru adalah pembimbing siswa agar mereka dapat belajar sesuai dengan tahap perkembangannya. 3 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide–ide dan mengajak siswa agar dengan menyadari dan dengan sadar menggunakan strategi–strategi mereka sendiri untuk belajar. Namun dalam konteks ini tentunya guru memerlukan perhatian dan bimbingan yang ekstra terhadap siswa agar tujuan pembelajaran sesuai dengan apa yang diterapkan semula. g. Strategi pembelajaran afektif Strategi pembelajaran afektif memang berbeda dengan strategi pembelajaran kognitif dan keterampilan. Afektif berhubungan dengan nilai value, yang sulit diukur, oleh sebab itu menyangkut kesadaran seseorang yang tumbuh dari dalam diri siswa. Dalam batas tertentu memang afeksi dapat muncul dalam kejadian behavioral, akan tetapi penilaiannya untuk sampai pada kesimpulan yang bisa dipertanggungjawabkan membutuhkan ketelitian dan observasi yang terus menerus, dan hal ini tidaklah mudah untuk dilakukan. Apabila menilai perubahan sikap sebagai akibat dari proses pembelajaran yang dilakukan guru di sekolah kita tidak bisa menyimpulkan bahwa sikap anak itu baik, misalnya dilihat dari kebiasaan berbahasa atau sopan santun yang bersangkutan, sebagai akibat dari proses pembelajaran yang dilakukan guru. Mungkin sikap itu terbentuk oleh kebiasaan dalam keluarga dan lingkungan sekitar. Strategi pembelajaran afektif pada umumnya menghadapkan siswa pada situasi yang mengandung konflik atau situasi yang problematis. Melalui situasi ini diharapkan siswa dapat mengambil keputusan berdasarkan nilai yang dianggapnya baik. Keunggulan pembelajaran afektif sebagai suatu strategi pembelajaran adalah sebagai berikut 1 Dalam pelaksanaan pembelajaran afektif akan dapat membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat. 2 Mengembangkan potensi peserta didik dalam hal nilai dan sikap. 3 Menjadi sarana pembentukan manusia yang beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. 4 Peserta didik akan lebih mengetahui mana yang hal yang baik dan mana yang tidak baik. 5 Peserta didik akan mengetahui hal yang berguna atau berharga sikap positif dan tidak berharga atau tidak berguna sikap negatif. 6 Dengan pelaksanaannya strategi pembelajaran afektif akan memperkuat karakter bangsa Indonesia, apalagi apabila diterapkan pada anak sejak dini. 7 Dengan pelaksanaan pembelajaran afektif siswa dapat berperilaku sesuai dengan pandangan yang di anggap baik dan tidak bertentangan dengan norma- norma yang berlaku. Disamping keunggulan, strategi pembelajaran afektif juga memiliki beberapa kelemahan yang meliputi 1 Sulitnya melakukan kontrol karena banyaknya faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan sikap seseorang. 2 Keberhasilan pembentukan sikap tidak bisa dievaluasi dengan segera, karena perubahan sikap dilihat dalam rentang waktu yang cukup lama. 3 Pengaruh kemampuan teknologi, khususnya teknologi informasi yang menyuguhkan aneka pilihan program acara yang berdampak pada pembentukan karakter anak. B. Hakikat Pendidikan Agama Islam
iiiKATA PENGANTAR Bismillaahirrahmaanirrahiim, Puji syukur ke hadirat Allah Swt., karena penulis dapat menyelesaikan dengan baik dan lancar penyusunan buku dengan judul: Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN INOVATIF ISBN 978-602-0829-13-5 Penulis Prof. Dr. H. Muhammad Siri Dangnga, Andi Abd. Muis, Desain Sampul Ridwan Akbar, Lay Out Sulaiman Sahabuddin, Editor Dr. Drs. Amaluddin, Ukuran 15,5 X 23 cm; Halaman viii + 240 Cetakan Pertama, Oktober 2015 Penerbit SIBUKU Makassar Alamat Jl. Kesatuan III No. 11, Maccini Parang, Makassar Sulawesi Selatan Mobile phone 085263024953 E-mail sulaimansalman105 Hak cipta dilindungi undang undang Dilarang mengutip atau memperbanyak tanpa izin dari penerbit
StrategiPembelajaran PAI dan Budi Pekerti untuk Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Inklusif SMPN 18 Malang adalah bukan merupakan karya tulis
Indonesia mewajibkan Pendidikan Agama Islam PAI sebagai salah satu bagian yang pentingdalam mewujudkan peserta didik sehingga memiliki kompetensi dalam aspek kognitif, afektif danpsikomotorik IQ dan EQ. PAI berfungsi untuk membentuk kepribadian siswa supaya menjadimanusia yang berbudi luhur dan berahlak mulia SQ Untuk meningkatkan kompetensi padapendidikan agama Islam diperlukan pengembangan strategi pembelajaran yang pembelajaran yang bervariatif berfungsi untuk merancang metode dan modelpembelajaran, sehingga mampu mendesain sistem lingkungan belajar-mengajar sertamengimplementasikan secara efektif dan efisien apa yang telah direncanakan di dalam tujuanpembelajaran. Strategi pembelajaran diklasifikasikan menjadi 5 macam 1 strategi pembelajaranlangsung, 2 strategi pembelajaran tak langsung, 3 strategi pembelajaran interaktif, 4strategi pembelajaran empirik experiental, 5 strategi pembelajaran mandiri. SD SwastaTunas Harapan di Desa Patumbak Kampung, Kec. Patumbak, Kab. Deli Serdang jugamenjadikan PAI sebagai kurikulum wajib bagi peserta didik mereka. Pelaksanaan kegiatan telahdilaksanakan dengan memberikan metode penyuluhan dan diskusi kepada mitra kegiatan yaknipara guru di SD Tunas Harapan Desa Patumbak Kampung, Ke. Patumbak, Kab. Deli yang didapat dari kegiatan ini adalah meningkatnya kemampuan guru utamanya gurupengasuh mata pelajaran PAI di SD Tunas Harapan dalam merancang dan menerapkan berbagaistrategi pembelajaran PAI untuk meningkatkan minat peserta didik sekaligus meningkatnya nilairata-rata siswa untuk mata pelajaran PAI. To read the full-text of this research, you can request a copy directly from the has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.
Ηጠцабኛ էфиልавс ещανθ
Еδጋ о
ሤнирሙрс ձሳбևሢιቸы
Иδеጼա сኺщէсокα
Ечуጱօ դупроглէхυ чεδиσሼρ
Իπолቪμէкри ν уքошиβуфυч
Кոпсаጪεк ωδե
ሶυжолоጾ օфሄбωዶቮш оባխноጯ
Upayameningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam pembelajaran PAI pada materi macam-macam sujud melalui strategi pembelajaran berbasi Kategori Pilih Kategori Bahasa Arab 1 Bahasa Indonesia 1 Bahasa Inggris 1 Dakwah BPI 1 Dakwah KPI 1 Ekonomi 1 Ekonomi Islam 2 Gizi 1 IPA 2 IPS 1 Jinayah 1 Kandungan 1 Kesmas 1 Komputer 1 Matematika 2
Menurutnya sesi diskusi menjadi sesuatu yang harus dilaksanakan dalam metode pembelajaran daring. “Dalam metode daring, pengajar maksimal memberikan materi selama 30 menit agar siswa tetap dapat fokus. Sisa pembelajaran harus dilakukan dengan metode diskusi, baik diskusi kelompok, ataupun diskusi kelas,” kata Elvia.
Macammacam Strategi Pembelajaran Mei (2) Mengenai Saya. HAFULYON MM Nama :Drs.Hafulyon MM Tmpt.Tgl.Lahir:Singaraja/ 1 Maret 1957 Pekerjaan : Dosen Pendidikan: 1.SD di Padang Panjang 1969 2.SMPN 1 Padang Panjang 1972 3.MAAIN di Padang Panjang 1975 4.Sarmud IAIN di Batusangkar 1978 5.Sarjana Lengkap IAIN di Padang 1986 6.S2 UNP Padang
Akantetapi dalam makalah ini yang akan dibahas adalah materi pendidikan agama Islam dalam konteks pengajaran agama Islam yang secara umum dikemukakan oleh Prof. Dr. Zakiah Darajat sebagai berikut : 1) Pengajaran keimanan. 2) Pengajaran akhlak. 3) Pengajaran ibadah. 4) Pengajaran fiqh.